Sabtu, 25 April 2009

catatan saja, tidak perlu dibaca

Aku sering sedih. Beberapa kali juga patah hati. Dan let me make it clear here, aku juga sering nangis. Aku mudah meluapkan kebahagiaan, aku mudah mengekspresikan kejengkelan atau kebetean terhadap hal-hal kecil, aku mudah marah, aku mudah tersinggung, aku mudah nyolot dan berkomentar pedas, tapi aku sulit menjelaskan kesedihan.

Maka, teman-teman, aku bukan orang yang se-easy-going seperti kalian bayangkan. Jika aku menceritakan kronologis cerita sedihku dengan lancar dan tanpa beban, itu karena biasanya kejadian udah lewat berbulan-bulan. Jika kalian selalu heran, " Kok lo biasa aja sih cha?", itu karena semua kejadian sudah aku endapkan dan bukan karena aku orang yang santai kaya pantai. Aku udah recovery lewat tangis-tangis panjang tiap malam, di dalam kamar, sendirian. Aku menyembuhkan diriku lewat tulisan-tulisan, buku-buku yang aku baca, dan obrolan panjang dengan satu atau dua orang yang pada mereka aku nyaman berbagi kesedihan.

Juga bagi orang-orang tersayang yang pernah merasa 'sendiri' karena melihatku begitu santai melanjutkan hidupku setelah pertengkaran hebat, masalah pelik, atau putus pacaran, adalagi supporter2 pihak 'lawan' yang membumbui situasi seakan-akan aku punya banyak alasan tak masuk akal untuk tidak merasa sedih, aku tak perlu mengundang kalian semua dalam perjamuan tangisanku bukan? Aku tak perlu mengirim sms2 sedih berisi kata-kata putus asa atau niatan cuti panjang untuk travelling ke bukit tinggi, apa kalian akan membantu?

Aku sering tiba-tiba menangis saat nulis puisi, bahkan saat antre dokter, begitulah caraku berteman dengan kesedihan. Aku biarkan dia mengendap, aku nikmati setiap sakit yang terasa, dan aku biarkan dia mengirimkan sinyal agar air mata sedikit melegakan. Aku pernah nangis sampai ketiduran, tapi gak perlu dibahas kan? Aku cukup telpon teman terdekatku dan melontarkan joke, " Eh, kak, aku jadian aja ya sama damdam, kayaknya lucu..." dan cinda akan menyahuti " Kamu bener2 patah hati, cha, kalau gak, gak mungkin kamu kepikiran jadian sama damar....". Dan sudah, aku cukup bahagia ada orang yang tau bahwa aku sedih tanpa harus mengucapkan kata-kata mendayu-dayu.

Kalau aku akhirnya terlihat sangat cepat melanjutkan hidup, itu karena aku tak punya pilihan lain. Proses recovery ku panjang, di tiap2 waktu sendirian, jadi kalau aku menunggu recovery selesai, bisa-bisa aku harus cuti untuk urusan khusus selama 5 bulan dan cuti kuliah satu semester penuh, itupun bukan jaminan. Bandingkan dengan kalian, nangis dimana-mana dan sedih seharian selama beberapa minggu, dan sebulan kemudian sudah bisa tertawa lepas tanpa bebas menggantung! Karena itu, di saat-saat bersosialisasi dan menjalankan kewajiban, aku harus mengesampingkan semuanya...

Aku gak menuntut semua orang mengerti sih, karena aku bahkan sampai sekarang masih sulit menerima orang-orang yang sulit mengekspresikan perasaan sayang. Ini cuma sedikit memoar, kalau-kalau suatu saat ada yang masih aja nanya kenapa aku biasa aja menghadapi kejadian menyedihkan, aku tinggal dia suruh baca postingan ini. Hiyaaah, sok artis lah pokoknya ;)

6 komentar:

Anonim mengatakan...

hehehe..sama Cha...
bahkan temenku ada yang berbuat lebih gila lagi...karna dia iri melihatku selalu gembira...
dia gak cuma kasi komen...
dia berbuat hal aneh...gak masuk akal...biar aku bisa merasa sedih...
tapi tetep gak berhasil juga...sampe akhirnya dia ngakuin smuanya...
klo dia melakukan ini karna dia iri liat aku selalu bahagia...
hehehe...

padahal kan gak gitu...ngapain kita memperlihatkan masalah ke smua orang...cukup orang2 tertentu lah...
kita kan harus tetep terlihat kuat...terlihat manis...walo sebenernya hati remuk redam...walo kadang tiba2 nangis di meja kantor ngumpet di balik monitor dengan tetep mantengin kerjaan...hehehe...

loh..loh...kok jadi curhat..??hihihi..

tetep harus smangaaattt ya Cha..
:)

Ariza mengatakan...

Ni kenapa pada jadi anonim giniii siyy...;)

Dan yak, ngumpet dibalik monitor juga salah satu trik ku,,hahahahhaha...

fifi mengatakan...

hehehe...maaph Cha...itu aku...
gak tau kmrn tiba2 anonim ajah...hehehe...

^^v

oooo...jadi ternyata sering ngumpet di balik monitor juga to???hahaha...

cha mengatakan...

eeeh fifiiiiii... makasi udah mampir yaaaaa;p

Anonim mengatakan...

hehehehe bener bgt cha apa yg kamu tulis.. sip.. aku suka bacanya, mengalir seperti air kran ;)

Jengskaa mengatakan...

orang yang susah menunjukkan rasa sayang juga susah menjelaskan kenapa ia begitu ga nyaman memberi perhatian2 kecil.. sekedar say hello and ask "how are you"...

tapi biasanya ia tahu kalo dia menyayangi seseorang saat dia merasa begitu bahagia saat temennya dapet sesuatu yang sebenarnya ia sendiri idam idamkan...meski ia bingung untuk menunjukkan "actually i care for your tears... i just cant show..."