Minggu, 17 Januari 2010

Ribet



Seumur-umur, tipe cewek yang aku iriin itu ada dua.

Pertama adalah cewek-cewek yang menjalani hidup yang benar-benar dia inginkan, dan yang kedua adalah cewek-cewek yang pemikiran dan cita-cita hidupnya sederhana. Kelompok pertama, buatku masih bisa dijadikan cita-cita, walaupun aku ga akan gitu tiba-tiba keluar dari kerjaan yang sekarang, tapi paling ngga aku sedang dalam proses mencari hidup seperti apa yang sesuai sama keinginanku, bukan cuma keinginan lingkunganku.



Nahhh, kelompok kedua ini yang menurut logikaku ga masuk. Absurd. Di awang-awang. Alasannya karena pola pikir itu bisa jadi bawaan orok dikombinasikan dengan cara didik orang tua yang diterima sejak bayi. Kelompok ini sebenernya bukan hidup yang aku mau, aku cuma iri karena cewek-cewek berpola pikir simpel ini biasanya sangat dicintai lingkungan pada umumnya, dan dicari cowok-cowok sebagai calon istri sempurna, juga disenangi calon mertua, khususnya. Hidup mereka mengikuti alur aja, kecil remaja dewasa tua. Sekolah trus kuliah trus kerja trus nikah trus ikut suami trus punya anak dan seterusnya dan udah. Kebahagiaan mereka adalah saat bisa melewati setiap jenjang dengan mulus dan tanpa konflik.

Melihat deskripsi itu, kayaknya cewek-cewek yang ribet, complicated, kebanyakan cita-cita dan keinginan itu menarik untuk dikagumi aja (cuma hipotesis sok tau penulis) tapii buat dijadiin pasangan serius? Pasti mikir ulang. Cewek tipe ribet ini biasanya punya keahlian tertentu yang membuatnya unggul di suatu bidang. Punya keinginan besar untuk mengaktualisasikan diri karena merasa mampu bersaing di bidangnya dan tidak pernah puas. Mereka pengeeeen banget masuk ke kelompok pertama, tapi kondisi kadang memaksa dia untuk jadi yang simpel-simpel aja.

Dihubungkan dengan teori wanita idaman, cewek ribet ini kayaknya bakalan jadi rangking kesekian. Kalo boleh milih pasti tipe ini bakalan dihindari, yaah walaupun urusannya beda ya kalo udah masalah cinta. Selain maunya banyak, tipe cewek ribet juga harus berhadapan dengan ego laki-laki yang dari sononya emang maunya ‘lebih’ dari wanita. Yang pinter mengendalikan diri sih bisa menempatkan diri dengan baik pas sama cowok, dia kadang tidak menampilkan dirinya yang sebenarnya pas sama si cowok demi menjaga ego si cowok atau ada juga yang apa adanya aja ga mau sok-sok jadi cewek yang pura-pura bodoh (misalnya) biar si cowok ga terusik egonya.  Kata orang, keinginan kalo diturutin ga akan ada habisnya, benar memang. Tapi cewek ribet gak akan menelan teorema itu mentah-mentah, mereka maunya mencoba, bermimpi, terus-menerus, sampai bisa membuktikan bahwa sesuatu itu ga usah dijadikan angan-angan.

Sebagai cewek yang masuk ke tipe ribet dan nanggung, aku sadar bahwa aku ini rumit dan terlalu banyak keinginan serta tidak mau diremehkan. Aku ga mau, misalnya diminta untuk cukup puas dengan kerjaan sekarang dan jenjang pendidikan yang udah aku dapat. Bentuk bersyukur buatku bukanlah menerima apa adanya, tetapi menantang batas kemampuan. Komitmen tinggi untuk meraih walau pada akhirnya kadang harus menerima keadaan pada suatu titik batas mentoknya. Kemampuan kan yang ngasih Tuhan, dikasihnya juga dengan komposisi pas, dan ga mungkin kekurangan. Bersyukur itu adalah memaksimalkan kapasitas diri kita dalam melakukan segala hal. Kalo gagal? Ya kan udah pengen, mimpi, nyoba, maksimal. Apa lagi yang dikecewakan?

Jadi ya balik lagi, walau mauku bukan jadi cewek kelompok kedua, tapi sumpah aku iri setengah mati (ini semacam lirik lagu sapaa gitu). Hidup simple, cita-cita sederhana, udah gitu aja. Dapet kerja bagus ya syukur, pulang kerja ngurus anak, punya duit belanja, tanpa kepikiran-kepikiran banget pengen les fotografi, pengen travelling keliling Indonesia dan dunia, pengen kuliah di luar negeri, keluar dari kerjaan sekarang, jadi dosen atau konsultan, les njait, beli mesin jahit yang bagus, trus buka toko baju atau craftshop, ikut les tari tradisional, ikutan yoga di kedutaan India, punya sekolah gratis…and blah…blah…blah….blah…  Itu bukannya aku ga mau loooo,, tapi ya bukan panggilan hati untuk jadi simpel. Jadi ya, nikmati aja kali yaaaa… Ga usah gitu misalnya niih, iri sama keribetanku, merasa ga bisa bersaing karena beda kelompok tipe cewek, trus remove from friendlist padahal dulunya nge-add2 sendiri. Atau niiih tiba-tiba mempermasalahkan aku yang terlalu aktif dan ga pernah puas dan sering ga yakin sama perasaanku (namanya juga ribet), dan menjadikan itu alat untuk balas dendam dengan ikut-ikutan pura-pura bertingkah ribet. Yaa orang kan beda-beda, mari hidup berdampingan dan ga mengganggu jalan orang lain aja. Gitu kan sama-sama enak bukaaaan?



Cheers!



Pics was taken from here

8 komentar:

Vio mengatakan...

Cha.. is it just me or ini postingannya bernada menyindir ya? +lirik lirik kanan kiri+ :D

Aku cewek ribet tapi gak mau usaha ribet ribet.. LOL..

Ariza mengatakan...

niatnya sih cuma mau nulis tentang cewek ribet, tapi kadang ending postingan muncul secara spontan kan ya? ya kan? Hihihihi

Jengskaa mengatakan...

kamu kamu kamuuuu belum cerita yang iniiii.. sapa sapa sapa?? minggu depan ketemuan yuk.kan udah ga kuliah lagi toh? ayo ya ya yaaa..

Ariza mengatakan...

okay! hari minggu nya ya,, sabtu gw yudisium soalnyaaaaaaa.....

dyra mengatakan...

*ngrasa diomongin*

huwaaa...
gataw ya, kalo diliat gwe yang dulu. berjuang demi masup sekolah bagus, tapi end up di sekolah yg langsung masup instansi. yang niatnya kuliah tinggi, tapi end up D3 pun ga kelar.

tapii.. gwe suka bgt semangat cewe" sepeti lu,, *dan temen" gwe yg masih rajin apply S2 ke luar*

masih pengen.
tapi ngrasa udah bukan disitu lagi :)

Ariza mengatakan...

Gw ga ngomongin mereka2 yang sadar bahwa tipe-tipe manusia itu beda-beda looh...:P

emang ga untuk dibandingin atau gimana ya, tapi menurut gw perbandingan itu harusnya apple to apple, when we compare apple to orange, ya ga bakalan selese2... :)

Anonim mengatakan...

les fotografi, kuliah di luar negeri, yoga di kedutaan india, traveling keliling indonesia, buka toko, keluar dari kerjaan...

cha...ga lagi ngomongin aku kan??>.<

Ariza mengatakan...

hihihihi.. ah tyaaaaaaas.. kalo gitu, ayolah kita yoga di kedutaan India! how how?