Jumat, 19 Februari 2010

, (Koma)


Kata-kata dalang di akhir pentas Teater Koma SIE JIN KWIE tahun ini yang saya tonton dua kali (dua hari Sabtu berturut-turut) selalu membuat saya tertegun dan mikir setiap inget. Dalang bilang, kalo si  pemberontak di lakon itu menjadi Penjahat bagi Kerajaan Tang tetapi dia menjadi pahlawan bagi negaranya sendiri.....

Saya selama ini yakin, setiap orang itu baik, dan jahat, blended di satu tubuh. Damdam bilang, semua orang terlahir suci, tapi ada beberapa diantaranya yang tumbuh brengsek. Mungkin sebenernya semua orang tumbuh brengsek, dengan ukuran-ukuran yang beda-beda. 

Kenapa orang-orang yang dipenjara itu jahat? Karena secara hukum mereka bersalah entah korupsi atau nyolong pisang tetangga, mereka jahat. Ada kejahatan yang disengaja dan nggak, yang ga disengaja kebayakan dilakukan karena gak tau itu bakalan melukai orang lain, mereka salah, tapi patut diberi kesempatan untuk memperbaiki. Kejahatan yang disengaja bukan melakukan kesalahan, tapi secara sadar melakukan ketidakadilan. Nyi Vinon bilang di biografinya, yang tidak pantas dimaafkan itu bukan orang yang salah, tapi orang yang tidak adil. Itulah kenapa koruptor itu jahat karena mereka gak adil sama semua orang yang harusnya berhak.

Peran manusia di dunia ini banyak, ada yang antagonis, protagonis, figuran, pemain utama, atau malah jadi penulis skenario. Di perannya yang lain, pejabat  korup ini bisa saja menjadi suami dan orang tua terbaik yang sangat disayangi keluarganya. Saya yakin, SEMUA orang bermain lengkap dari yang baik, jahat, dan abu-abu di masing-masing peran hidup.

Lalu, kenapa semua temen-temen deket saya baik di mata saya? Karena saya kenal mereka, saya tau 'buku kehidupan' yang sedang mereka tulis dari proses brainstorming ide sampai pengembangan paragrafnya. Saya tau usaha mereka cari penerbit, jatuh bangun, penolakan, hinaan orang lain ke tulisan yang mereka buat. Saya bukan cuma tau, tapi paham. Sederhananya, saya tau yang sebagian besar orang di dunia ini gak tau. Asymmetric information, dan yang paling banyak menguasai informasi, dialah yang menang. Saya menang dalam menilai sahabat saya. 

Mungkin saya anak yang sangat membanggakan bagi orang tua saya (secara anak mereka ya cuma saya aja), mungkin juga saya jadi orang yang dicari paling pertama sama sahabat saya kalo ada sesuatu yang menimpa dia, saya juga jadi orang yang bisa diandalkan mulai dari nyari kado sampe pindahan kos bagi orang-orang terdekat saya. Tapi saya juga pernah musuhin temen deket saya sendiri, saya manja banget selalu minta perhatian sampe annoying, saya bukan staff teladan di kantor bahkan mungkin bos saya gak bangga sama saya, saya pernah dibenci setengah mati sama orang yang merasa kalo pacarnya ngedeketin saya, saya mungkin dianggap jahat sama temen-temen deketnya cowo yang pernah saya jadiin HTS-an doang, saya selalu dimusuhin secara langsung atau terselubung oleh pacar-pacarnya sahabat saya yang cowo2 itu, saya sering ngomongin orang sama damdam, saya jahat. 


Karena pada dasarnya semua orang itu baik (dan jahat) sekaligus. Di saat kita gak kenal sama orang lain, ya memang otomatis kita screening, KIRA-KIRA dia baik apa jahat yaa... Judgement itu perlu untuk mempermudah penyelesaian masalah yang baru pertama terjadi atau dalam keadaan darurat*itulah kenapa keputusan bail-out bank century yang  katanya dibuat berdasarkan judgement itu  ga pantas dipermasalahkan sama anggota Pansus yang terhormat*. Tapi setelah dua keadaan itu lewat, please stay away from judging people from its cover, because most of their books are still written*.

Pertanyaannya, baik dan jahat itu eksis gak sih? Jangan-jangan saking relatifnya dua hal itu sebenernya gak pernah ada.


*quotes was taken from damdam's fb friend. he told me bout that interesting quotes.
foto-foto koleksi saya pribadi...

8 komentar:

Vio mengatakan...

aku juga mikir kek gitu cha. Semua orang punya dua sisi, baik dabn jahat..

Tapi tetep aja, enggak tau kenapa, kalo aku (sering) merasa kl dari awal aku cenderung judging ke orang. Makanya buat temenan yg bener2 deket kadnag suka susah, karena udah tabrakan dr judgingku di awal.
susah banget ya nyembuhinnya.
Dan cape gitu, buat bener2 bisa ga judging itu. :(
Once i tagged person as an A or B. He would never be C for me.

Ariza mengatakan...

Asymmetric information itu yang bikin kita judging orang dari awal,,aku juga judging orang kok vio hehe, dengan data sedikit berusaha tau orang itu kaya apa,misalnya menyimpulkan dia itu cowok ga bener cuma karena tau sepotong info dari temen ,tapi kebetulan aku bisa berubah pendapatnya kalo suatu hari jadi kenal.

Nah beda sama feeling ya, kalo feeling, aku bener2 ga ada dasar apa2, perasaan ga enak aja sama tu orang dari pertama, dan akhirnya emang ada sesuatu yg ga beres yg kejadian in the end.

Dan aku nyamannya gitu,, huhu, cuma kalo buat vio itu bikin cape, ya ga usaaaah,, hidup ini masalah udah banyak kan ya.... hehe:)

Vio mengatakan...

maksud aku yg feeling itu cha, seringnya gt, bahkan meskipun ga kenal g gmna2, kl feeling g enak di awal, bakal susah deketnya..
Feeling itu yg cenderung bikin ngetag "dia keknya jahat" atau "keknya baik"..

Sok sixth sense banget kaan?? hahaha.

cha mengatakan...

Yup. Got the point:-)..

riana mengatakan...

jadi inget dialog di film "My Name is Khan" yg mengatakan bahwa manusia di dunia hanya ada 2 jenis, manusia baik dan manusia jahat...

Ariza mengatakan...

jadi penasaran pengen nonton filmnyaaaaaaa..... aaah mba riana niiih,, :P

Anonim mengatakan...

manusia cuma ada 2 jenis,

orang asyik dan orang gak asyik.......

titik.....

Ariza mengatakan...

aku asyik banget orangnya... do you agreeeeee????? awas kalo ga! eh, beraninya komen yang ini, yang atasnya tuhh.. i miss you, buddy. So, hows life?