Selasa, 23 Februari 2010

An Open Letter

Saya tau kamu masih baca blog saya diam-diam, menganalisis dengan dalam dan memakai teori-teori kamu yang lebih rumit dan dramatis dari teori saya. Jadi, tolong baca baik-baik:

Jangan kamu mikir keluarga saya itu keluarga yang gak ada kerjaan sampe-sampe harus iseng masih mikirin kamu padahal kamu mutusin saya itu udah dari tanggal 3 Januari 2010, which is udah dua bulan yang lalu. Jangan kamu pikir keluarga saya bakalan maki-maki kamu, bakalan nge-judge kamu, bakalan gak rela karena kamu udah (dengan sangat suksesnya) nyakitin saya, sampe-sampe buat memulai obrolan sama sepupu saya aja kamu perlu waktu dua bulan. Sekarang saya dengan penuh kesadaran nanya, Helloooooooo?? Where have you been??


Its been 2 months, and you dont even have a gut to call my parents, oh men, poor you.... Saya bahkan udah berniat gak akan nulis tentang kamu di blog saya lagi sejak awal Februari, tapi kali ini saya harus nulis, untuk mengingatkan saya, bahwa ada laki-laki di luar sana yang biasa menjalani dunia dengan imajinasinya sendiri, gak mengkomunikasikan bahkan sama pacarnya sendiri, memperlihatkan semua yang tampak baik tapi palsu. Ternyata kejadian yang udah dua bulan yang lalu itu baru mulai kamu perbaiki sekarang. Ternyata kamu menyimpan semuanya sedetail-detailnya, saya baru ngeh, pantesan kamu bisa waktu itu nge gantung saya minta waktu sama saya, sekaligus di waktu yang sama dateng jam 4 pagi ke rumah seseorang untuk membuktikan keseriusan kamu sama dia. Kamu punya banyak ruang yang tidak pernah kamu tampilkan sama saya selama dua tahun, dan tiba-tiba jreng jreng, selama 2 bulan nge-gantung saya, kamu balas dendam. Saya amazed! Belum pernah seumur-umur saya nemu hal yang kayak gini.

Buat keluarga saya, kamu memang orang yang pernah dengan sukses bikin saya hampir hancur. Tapi bukan itu poinnya, itu udah ga penting. Yang penting adalah saya bisa SURVIVE, IP semester terakhir saya (yang mana kamu lagi balas dendam sama saya) hampir 4, saya lulus kompre yang FYI waktu penyelenggaraannya  adalah 5 hari setelah kamu minta putus, saya lulus dengan predikat cum laude, saya bisa kembali normal bekerja dan memikirkan masa depan saya, saya udah gak peduli lagi sama kamu, saya udah bisa ngetawain semua kebodohan saya selama dua tahun ini, saya bahkan bisa menjawab tegas kalo ada yang nanya apa saya mau memperjuangkan kamu lagi, NO, NEVER.

Saya amazed dan bersyukur, apalagi ada satu sesi pas sepupu saya nanya: "Jadi, kamu sekarang jomblo apa udah ada pacar?", artinya sepupu saya ngasih kamu dua alternatif: 1) JOMBLO dan 2) PUNYA PACAR, trus kamu jawabnya MASIH MENCARI. Tau gak, itu kaya pejabat yang ditanya, "Jadi kebijakan yang diambil udah tepat apa belum, Pak", trus dijawab KAMI SUDAH BERUSAHA SEMAKSIMAL MUNGKIN. Kami bersyukur, udah cukuplah selama ini mengartikan kata-kata kamu yang sayapnya banyak. Kata-kata yang gak bisa dituntut karena bisa ditafsirkan dari berbagai sudut pandang, ya ampun, sangat FILOSOFIS. Dan saya anak ekonomi, eh kamu anak filsafat ya?

Jadi ya, kamu emang pernah penting buat saya, jadi wajar saya bermasalah sama kamu. Tapi buat keluarga besar saya??? Yaampuuuun, did you really think that you're that special? Sebegitu penting sampai orang tua dan sepupu dan tante dan semuanya bakalan caci maki kamu di telpon dan bakalan ngebenci kamu??? Selain karena keluarga saya itu keluarga asik, sorry to say, kamu gak sepenting itu kaliii...

Salam hangat,
 

p.s: bagi anda-anda yang mungkin benci sama saya yang mau mengeluarkan isi pikiran saya di blog saya sendiri, please, simply dont type hujandiatasmeja.blogspot.com and click enter. Hilangin aja history pernah berkunjung ke blog ini, trus yaudah, anggap blog ini ga ada. Oke?

14 komentar:

eL mengatakan...

aku nggak benci kok cha. dan nganggap hujandiatas meja nggak pernah ada? termasuk golongan orang yang merugi dong saya. hehe..

if you're mad, get mad. :D

Ariza mengatakan...

aku taulaaah, kan hujandiatsmeja yang mempertemukan kitaaaa, hayaaaaaaaaah... awas aja kalo kamyu benci akyu..haha

yah begitulah, itu disclaimer aja kok jeung,, sebelum ada yang protes.

riana mengatakan...

calm down icha dear, you're just too good for him, you definitely deserve a much much better guy, i'm sure the time will come, your mr. right is just on his way, cheer up, enjoy this beautiful life.....:)

Ariza mengatakan...

ahhh mba riana.. you're too nice.. :)
thanks sooooo much.... i think its just overrated... sorry, you have to read this writing...

Anonim mengatakan...

err.kalo aku sih ga benci ya. cuma kayak kena stroke. baru kali ini chaa.. baru kali iniii... wew.

ska

Gemala mengatakan...

Chacuuuuu.. Love this!!! Lugas dan tepat sasaran.. Ga perku basa basi yang basiiii!!!!!! Kapan ya aku punya blog seperti dirimuuuuu??? Huks..

Vio mengatakan...

aku sukaaaa. kamu keren sekali chaaa. Aku butuh waktu (BANYAK) buat bisa kek kamu.

kriwul mengatakan...

btw, aku jadi penasaran sama mantanmu cha... hehehehe...

dan aku bertanya2 apakah 10-20 tahun kedepan kalau kalian ketemu lagi, kalian bisa ketawa-tawa menertawakan masa lalu, atau masihkah perasaan yg sekarang membekas seperti luka yg sembuh total tp bekasnya gak pernah ilang.

i wonder...

Ariza mengatakan...

cka:kalo ini stroke, gw sempet lumpuh, udah ikut terapi, bisa jalan lagi, tapi trus kepleset di kamar mandi. Damn.

Gina: Its me, Gina, let's welcome the real me! Lo gemes sama gw kan selama ini ga seemosional ini? hahaha, kalo ga ada yang mulai, gw males gin, tapi kalo ada yang coba2 ISENG, jangan harap gw diem aja.

AYo nulis lagiii!!!

Vio: Thanks. Harusnya lebih keren lagi kalo aku menertawakan kejadian ini aja tanpa open letter ini. Tapi who cares? I am not that good. And when one person who knows how it felt said that its cool, then IT is. haha

Kriwul: Hehe. Frankly, I dont even think about it, kriw... Kalo bisa milih ga usah kenal lagi, aku milih yang itu. Kata everydaycartoon, "All is forgiven, but stay far far away from me".

Anonim mengatakan...

udah lah Chachu.....
(sengaja manggil gitu biar kesel)


ingat saja dialog kemaren yang bikin kita terbahak-bahak sampe kamu mukul aku......eh, apa mukul meja ya..???


dia mengambil pilihan dengan resiko terkecil....... hahahahahahkakakakakkakakakakakakakakaakkakakakakakak

Ariza mengatakan...

eh, sebernya aku kesel karena aku care sih sama kamu. tampang serem, brewokan, rokoknya djarum, tapi manggil Chacu... its not cute, its weird!

dan ya, kesimpulan itu adalah kesimpulan paling jenius dari ribuan diskusi kita selama ini.

Uhm, intinya emang itu, tapi kayaknya kata2nya ga gitu deh,, ayoo, masa kamu ga berani menuliskan kata2mu yang sesungguhnyaaa?? haaaa???

fifi mengatakan...

woooo...udah lamaaaa gak mampir kesini,,,kok ada yg beginian ya..??hihihi...

kirain dah gak mau nulis lagi di blog ini stlh 'dipaksa jadi artis' itu..hahaha..

bagus Cha,,,bagus banget...
aku jadi ikut emosii...
haha..
:D

Ariza mengatakan...

hihihih, setelah aku pikir2,, cape ah mikirin 'nanti orang2 mikir apa ya ttg aku setelah baca blog ku', fi... biarin aja, at least ini bukan fb yang SEMUA orang langsung baca literally,, at least orang sengaja-ngaja nge-klik alamat blog ku,, effort and willingness :)

fifi mengatakan...

iya Cha,,,gak usah mikirin apa yg akan dipikirin org2..
capeeekkk..
klo mereka ada yg gak suka yowis,,gak usah buka2 blogmu lagi...hehe..

biarlah mereka menilai..
dan aku menilai,,aku suka icha yg seperti ini... :D