Kamis, 25 November 2010

Kerumitan yang Sederhana


Saya sama dia itu teman baik. Bisa kami berdua ngobrol berhadapan, sembari makan, tanpa pegang tangan atau gelendotan. Benar-benar asyik membahas apa saja. Lalu di suatu titik sadar, seperti melewatkan sesuatu, dan tiba-tiba pengen gandengan :).

Atau lagi duduk sebelahan, pegangan tangan, ndusel-ndusel, cerita tentang udara, trus tiba-tiba topik beralih gila. Gak lagi pegangan tangan, masa-masa merasa kami berdua ini ya cuma teman baik saja, apa itu pacar? Siapa pacarku? Ngapain kamu deket-deket aku? Yah semacam itu.

Saya tidak pernah merasa memulai sesuatu yang baru dengan dia. Rasanya cuma melanjutkan pertemanan tujuh tahun kami begitu saja. Seperti sesuatu yang berubah secara alami karena tumbuh. 

Tapi kalau ada yang tanya apa saya dan dia sering ribut? Nih ya, pernah gak ribut sama pacar? Ribut sama temen deket? Nah, dijumlah, itulah banyaknya keributan kami.

Dan kami baikan dua kali lebih cepat dari baikannya pacaran atau baikan sama teman dekat. Karena apa? Karena saat sedang ribut, saya kehilangan dia, sebagai pacar dan sahabat. Begitupun sebaliknya. Kerumitan yang sederhana, atau kesederhanaan yang rumit?


8 komentar:

Anonim mengatakan...

sederhana? mungkin, karna begitulah mengalir
rumit? mungkin, karna menyandingkan pertanyaan dan pernyataan
indah? pasti, menyatukan persahabatan dan perasaan
manis? pasti, sejak kapan c srikaya ga manis??? -aku ngomongin selai!!!!-

*fatty dsaat siap siap bobok

Ana mengatakan...

waaa akhirnya liat fotonya jugaa.. hehehhe..

mba, ajarin bikin foto yang kaya gitu dong (yang kaya hasil dari kamera polaroid itu.. aku ngga tahu sebutannya apa, sama yang dijadiin header blognya mba.. )

Vio mengatakan...

Suatu kerumtan yang mungkin saja sederhana karena terasa begitu pas dan mengena di hati dan mungkin juga kesederhanaan yang rumit tapi ah, itu pasti karena lo terlalu memikirkan implikasinya Cha. Nikmati cinta dan semua rasanya, selagi masih bisa.


+pagi pagi kesambet+

Ariza mengatakan...

fatty:whakakakaka, suka yang kalimat ngomongin selai itu... *cubit-cubit perut fatty*

ana: haaiiiih akhirnya kmrn kita bertemuuu, tp cuma bentarrr...

bikin kaya polaroid itu yg paling gampang kayak yg di posting ini, pake software POLADROID, na. Googling aja, free download kok... kalo kayak di header itu agak ribet, pake photoscape apa sotosop ya aku lupa...

vio: -suka deh sama komen org2 yg lagi kesambet, jujur soalnya (???)haha-

makasi vio... iya, menjadi rumit karena gak bs membayangkan kalo sampe *amit-amiiiit, ketok2 meja* kehilangan pacar sekaligus sahabat. Hoah.

haridiva mengatakan...

Hmm..., bagaimana ya..., unik juga sih, tapi walau dekat atau jauh, seseorang yang selalu mendukung kita ketika tidak lagi ada di sisi kita akan terasa sangat sulit...

Jengskaa mengatakan...

Gw tadi sebenernya mau komen apaaaa gitu. kepikiran pas tengah tengah baca, tapi nerusin baca, ilang. Di ujung lidah. Aaaah.

Kiky mengatakan...

hahaha..aku tak sabar menunggu blog ini bertransformasi jadi blog persiapan apa gituuu :P

Ariza mengatakan...

cahya: hai cahya, thanks for stopping by :)

cka: nih ya lo udah berapa kali deeeh komen isinya "lupa mau komen apa" huh. Kan aku kan kangeeeeeeen,,,...

amelku: hihihihi, no no no. Kalopun ada persiapan apa gtu, aku bakal bikin blog baru amelll, blog ini biar tetap menjadi hujan di atas meja :)