Rabu, 23 Januari 2008

semacam puisi untuknya


aku berjalan bersamanya di bilangan cikini
menyusuri jalanan yang tak terlalu lebar pun sempit
berbicara tentang udara dan cuaca
semuanya begitu biasa
Lalu waktu tiba-tiba jadi senja
rambutmu menampakkan warna cahaya
dan entah mengapa topik kemacetan jakarta
jadi menarik untuk dijadikan teman tertawa

tiga teh botol dan lima ribu perak gorengan cukuplah sudah
karna makna melebur bersama rangkaian kata
senja memang membawa suasana
tapi adamu terasa hingga malam tiba


*
semalem, pas lagi nonton di megaria, entah kenapa jadi inget cinda. Seseorang yang kupanggil kakak karna 'kecelakaan'. Kangen lelucon2 konyolnya pas lagi berusaha keras menghilangkan bad mood-ku, kangen curhatan2nya di kedai kopi idola kami, kangen sms2nya ngajakin ke taman menteng, kangen dukungannya, kangen sama komentar2 pedasnya, kangen pujiannya yang seringkali diucapkan indirectly alias muter-muter sampe orang yang dipuji berasa dikatain, kangen nyolotin dia, kangen berkonspirasi buat ngalahin pendapat damar, kangen dapet dukungan kalo lagi sebel sama damar, kangen ngomelin dan minta kado dari dia, kangen untuk menyadari bahwa ada orang yang begitu menyayangiku. He's the best brother by accident i ever had in my life ;)

**
ga ada alasan khusus buat kangen damar, cos he's absolutely a very-damn-special person for me. Semua orang kangen kejayusannya. Aku, personally, kangen perdebatan2 penting sampe ga penting yang sering kami lakukan, kangen sama penolakan2nya atas ajakanku, kangen sms2nya yang entah kenapa begitu 'hidup', sampai aku merasa dekat dengannya, kangen ngeliat ekspresinya pas lagi ngerokok, kangen usahanya nawarin aku rokok, kangen berkonspirasi sama dia pas aku lagi kesel bin mangkel sama cinda, kangen untuk nerima kado dari dia, kangen sama sms ato ceritanya ngebanggain kaos reyog dariku itu. He's The VVIP in my life.. :)

***
mereka berdua mempengaruhi seleraku akan musik dan film, nyekokin band-band indie, dan di saat mereka mulai nothing to lose, aku memilih untu tertarik. Hehehe,,, Kami membaca buku-buku yang sama, saling meminjami buku, ngegosip sana sini, menikmati kopi, dan mencintai seni. Kami bertiga menyebut kami: berbagi istri. Saling memberikan dukungan dengan cara yang aneh,.
Tiga orang aneh bersahabat, tentu anda semua bisa membayangkannya.

9 komentar:

Anonim mengatakan...

akhirnya ku menemukanmuw bu' :)

Ariza mengatakan...

amel,,,maap tak kabar2 padamuw...
miss u!

Anonim mengatakan...

Hahah..Dengan susah payah krna pake hp,kuketik juga komen ini.Hasil dr desakan oknum pemilik blog..

Jeng,ko gw baca blog lo,so blue yah..
But my fav post is undirect flight.Kena banggggetdilafalkan dgn g yg mantab.

Yuk,ah,tar kalo udah ktmu kompi,aq pantengin trus inih blog.I love d way u describe things,

Ariza mengatakan...

ni siska yaa? ska? ska?
*manggil2 di dalam gelap

pada anonim bgitu...

Anonim mengatakan...

puicina baguz...;)

btw bagi dunks istrinya...:P

Anonim mengatakan...

iya puisina baguzzz. serasa nyastra gitu hehehehe

Ariza mengatakan...

makaciiih..
aduuh aku jadi malu,,,
*blushing2 mode on

Anonim mengatakan...

icah icah.... gimme more gimme more...

Anonim mengatakan...

Tulisanmu menyanjungku cha... Thanks...!