Jumat, 17 Oktober 2008

interview with myself


Semalem dapet kritikan dari sekelompok teman (gila, kritikus sekarang suka berkelompok ya) bahwa aku terlalu tertutup mengenai masalah pribadi. Gak pernah curhat-curhat, cuma jadi pendengar dan pengkritik paling tajam (sebenernya bukan tajam ya, hanya saja RASIONAL, tapi pada gak bisa ngebedain kayaknya,hehe) kalo yang lain sedang berkumpul dan curhat rame-rame. Temen-temen ini adalah teman yang relatif baru, benar-benar baru kenal 14 bulan yang lalu gara-gara aku memilih untuk melanjutkan sekolah dengan biaya sendiri ketimbang nyoba ikut seleksi masuk sekolah gratis lagi.

Setelah dipikir-pikir, aku memang mengetahui hampir seluruh problematika mereka, pacar-pacarnya, gebetan, sebel-sebelan, public enemy, sampai masalah keluarga in the mean time. Tapi apa yang udah aku share ke mereka? Kayaknya cuma sebagian kecil aja dari banyak cerita yang beredar di antara kami. Banyak orang yang baru belakangan menyadari kalo aku cuma heboh di luarnya aja, outgoing, maen bareng temen yang beda-beda, tapi ternyata sangat tertutup. Ekspresif tapi ga pernah keliatan sedih, paling pol tuh ya tampang badmood ku yang melegenda itu,hehe.

Setelah dipikir lagi, aku emang sangat jarang curhat di saat masalah itu sedang terjadi. Ask siska, dan dia pasti jadi orang pertama yang menjawab dengan lantang bahwa aku selalu menceritakan suatu masalah di saat masalah itu sudah masuk tahap finalisasi atau bahkan udah selesai 100%. Paling nih kalo lagi pengen, aku cuma ngasih gambaran yang sangat tidak detail mengenai masalah yang sedang aku hadapi.

Apa aku gak pernah butuh opini orang? Jawabannya, aku hanya tau kapan aku butuh pendapat orang dan kapan aku hanya perlu menyelesaikan masalah itu sendiri atau dengan orang-orang yang berkaitan aja. Tanya pendapat juga banyak caranya kan, gak harus dengan curhat panjang lebar dulu, cukup dengan nanya to the point aja atau nanya secara umum. Kenapa bisa gitu? Karena dari dulu aku punya sahabat-sahabat yang sangat luar biasa. Kadang-kadang mereka terlalu berempati sehingga bereaksi lebih dari yang aku bayangkan. Kalo kata anak SD nih, orang yang aku gak suka pasti dimusuhin temen2ku dengan hebohnya. Kadang masalah malah jadi gak selesai2 kalau melibatkan banyak orang yang gak secara langsung terlibat.

Untuk menceritakan kisah yang udah tamat pun aku males kalo gak ke orang-orang yang sangat dekat. Tapi, begitu aku emang mau cerita maka aku jamin 100%, sahabat-sahabat terdekat itu aku ceritain lengkap tanpa ada yang dikurangi atau disembunyikan tentang masalah yang aku hadapi, pada waktunya.

Kenapa aku milih-milih orang padahal toh cerita itu udah selesai?
Justru karena cerita itu udah selesai, aku hanya cerita selengkap-lengkapnya pada orang-orang yang pada mereka aku nyaman meletakkan sebagian besar aib diriku sendiri. Bukankah masalah yang aku hadapi itu penuh dengan aib dan kekuranganku jika dijabarkan satu persatu?

Intinya, untuk berteman, aku tidak pernah membatasi dengan siapapun itu. Tapi untuk SAHABAT, aku akan sangat hati-hati memilih. Orang-orang itu sudah teruji waktu memahami dan mengerti jalan pikiranku, pandangan hidupku, dan segala latar belakang yang memungkinkan aku mengambil suatu keputusan. Mereka BUTUH tau ceritaku. Sedangkan yang lain paling cuma pengin tau aja buat nantinya digosipin atau dilupakan begitu saja.

Jangan dipikir orang-orang terdekat itu selalu menyetujui semua pendapatku ya, mereka justru orang-orang yang mengkritik dengan cara yang paling kejam, mendebat segala argumentasi yang aku punya, tapi dengan cara yang tidak judgemental. Mereka tidak pernah menghakimi kesalahanku, tidak merasa suci atau sok bijak atau memberi advice yang terlalu muluk, dan aku memang nyaman berada di antara mereka se-gila dan se-norak apapun mereka (hahahaha).


This posting is dedicated to alir/curhat starbak/cafe cartel/'bali bash team 2009' which is anggotanya ya itu2 aja dan seorang sahabat sejak 12 tahun yang lalu... Damn, hard to tell the truth that i'm so lucky to have you all!!!!

picture was taken from
chibbigirl.wordpress.com

1 komentar:

Jengskaa mengatakan...

1st of all... terharuuuu nama gw disebut....
u have no idea how this post touch me so deep... hikshiksss... jadi kangen berrrrrrrat... merasa gw telah menjadi bagian dari kelompok kecil kita, dimana suka duka haha hikshiks selalu bareng... mulai tante tante girang, kelompok hewan bertentakel, miss lemot, drama queen, miss mean-rational-and-the-girl-who-doesnt-wanna-cry-on-anyone-shoulders (guess who!), mas pecinta teori konspirasi dengan jago corp nya yang melegenda, sampe dia yang masih mengejar cinta sejatinya tak peduli ras, agama bahkan gender (hahahha...). loph u so muuuuuch icah...