Selasa, 20 April 2010

Bermain-main di Halaman



Dari semua hal menarik dan penuh makna yang terjadi pas jalan-jalan ke Vietnam kemaren, satu hal yang paling membekas sampe sekarang adalah pertemuanku sama sepasang bule Prancis yang kunobatkan sebagai pasangan paling keren sedunia :). Mereka masih muda, 20 something, tipe-tipe orang asik, dan melakukan perjalanan sebulan untuk keliling Vietnam. Apa yang lebih bikin iri selain dua orang yang saling mencintai, teman hidup, melakukan hal-hal yang benar-benar mereka inginkan, dan melakukan perjalanan berdua? 

Melihat dan ngobrol sama mereka berdua semakin meyakinkan aku akan satu hal yang aku sadari sejak tragedi tahun baru 2010 kemaren, aku gak akan lagi melakukan hal-hal yang gak bener-bener aku inginkan. Tidak dengan cara yang ekstrim mungkin, tapi aku akan mengejar mimpi-mimpi yang selama ini terus aku pikirkan dan menjalani nilai-nilai yang selama ini aku yakini. 

Bahwa aku senang travelling ya udah, ayo nabung buat perjalanan berikutnya awal tahun depan, dan perjalanan singkat lainnya salah satunya Juli nanti. Pengen pindah kerja tapi gak mau kehilangan pengalaman selama ini, ya berarti ayo semangat nyari beasiswa, belajar TOEFL lagi, atau nambahin soft skill baru yang menyenangkan. Bahwa aku pengen nantinya hidup bersama dengan orang yang memiliki value sama dalam memandang hidup, yang sama-sama pengen hidup ini gak sekedar ngumpulin materi dan ditunjukkan ke orang-orang lain sebagai bentuk kesuksesan pas reuni nanti, tapi orang yang mau jalan-jalan gembel ngabisin cuti untuk travelling dan bukan buat dikumpulin buat diabisin pas lebaran doang, ya berarti, jangan lagi ngabisin waktu bareng orang yang ga punya value sama dalam memandang hidup.

Dari kecil orang tua selalu bilang, ga usah berangkat kalau kamu ragu-ragu. Maksudnya, kita disuruh dengerin suara hati kita. Keyakinan itu udah setengah jalan menang kalo di perang, tapi ragu-ragu itu muncul dari suara hati yang ga sreg sama yang akan kita lakukan. Tidak berpikiran mainstream itu memang rumit, lebih mudah kita menganut nilai-nilai yang secara umum diterima sosial, tapi kalau emang kebetulan 'beruntung' jadi orang yang beda ya ikuti aja alurnya. Pura-pura gak denger suara hati sendiri itu emang gampang, menjadi tidak mendengarkan itu mudah, tapi sekalinya kita pada akhirnya gagal karena gak mendengarkan kata hati, kecewanya bakalan sangat menyakitkan dan rasa penyesalannya mengerikan. .

Pernah baca di suatu majalah apa gitu lupa, pemred nya nulis bahwa pilihan yang kita buat sendiri itu bikin kita berani. Karena, everybody CAN live with their own mistake, but live in someone else's mistake will make you never forgive yourself. Apapun itu, kalau benar-benar kita inginkan, dan kita yakin bahwa pilihan itu benar, trus ending-endingnya ga sesuai harapan atau bahkan gagal total, at least udah dicoba. Dan paling akhirnya ketawa-ketawa aja, jadi jokes. Hidup ini jadinya dilihat dari perspektif lucu, bukan horror.
 

Life is too short to be wasted. And because it is a playground, so, just play around!



p.s: Dan tentang orang yang punya value sama itu, sepertinya niiih tiba-tiba dia datang, from nowhere, we'll see. Well, welcome, You, lets play around :D!
picture was taken by me, Forbidden City, Hue, Vietnam

7 komentar:

Terong Belanda mengatakan...

Ichaaaa.... Ichaaa.... Main yuuuk!!!

I. Widiastuti mengatakan...

kalo sekarang sih, saya lebih seneng langsung melakukan, tidak lagi kelamaan mikir untuk sesuatu yang saya yakin bener nggak akan berubah sampe kira-kira 10.000 tahun ke depan. lakukan dan jangan pernah ditulis sebelum dilakukan. amin dan selalu berhasil. sudah cukup menyesal selama 7 tahun dan sekarang nggak mau lagi orang memandang kasihan ke hidup saya. ideal cuma punya Tuhan, jadi saya ingin menjadi manusia yang adaptif aja, itu lebih baik buat saya.

Ariza mengatakan...

dutch eggplant: jemput yaaaa.. :D

dindie: good for you Dindie, and i adore you, so much.

riana mengatakan...

Life is choices, just follow your heart, glad to know that you've already been on the right track, congrats...btw have you watched "3 Idiots" the movie? It's a very good life lesson.

Ariza mengatakan...

thanks mba riana... i am so happy to myself :)

Wah, aku belom nonton mba, padahal udah beli DVD nya. Aku tonton weekend ini, dan nanti akan kulaporkan hasilnya,,hehe. :)

riana mengatakan...

Icha, enaknya nonton 3 idiots di bioskop krn DVD nya terjemahannya kurang lengkap, mungkin krn bhs Hindi, padahal kekuatan film itu ada di setiap dialognya, ayo ajak si 'dia' nonton di blitz PP, msh ada kok!.. :p

Ariza mengatakan...

betuuul!!!! yang penting kita bahagaia :)