Ada yang tersisa pada derap kisah dulu
Mengancam tiap malam gelap seperti siap menikung
Di sana di ruang sempit belokan nomor dua
bilik kanan dan serambi, nah itu di antaranya
Tersebutlah satu dua nama serupa lumpur pekat bercampur minyak
Adalah sisa yang dalam keadaan tak diduga bisa menggertak
Siapa bilang tak bisa hidup dalam kenangan
Tiada satupun manusia yang menerima tanpa mengelak
Berkubang sambil menyalak seakan yang lain adalah dosa
Kalaupun iya, lalu kenapa?
gambar dari sini
3 komentar:
ini...knapa pas banget siy ma aku???hahaha..
:D
hihihihihi... berarti kita senasib, hore! *nasib ga bagus tapi bangga*
hahahaha...iyaaa...
bangga dunk,,ada temen senasib... :D
Posting Komentar