Selasa, 28 September 2010

Hello, stranger!




"But who can say what's best? That's why you need to grab whatever chance you have of happiness where you find it, and not worry about other people too much." — Haruki Murakami (Norwegian Wood)

Seminggu sebelum lebaran, saya, Roti Srikaya dan adeknya, nonton bertiga. Pengalaman berkesan dari film Bangkok Traffic Love Story membuat saya secara sepihak minta nonton Hello Strangers. Dengan formula yang hampir sama yaitu komedi romantis, ringan, kocak, Thailand, dan hanya diputar di Blitz sepertinya akan menghasilkan efek yang tidak jauh beda.

First thing first, secara cerita, film ini biasa aja, klise, tapi dieksekusi dengan cara yang sangat menghibur. Dua orang Thailand yang secara tidak sengaja bertemu di Korea, si cewek ini penggemar serial-serial Korea dan sengaja datang 'backpacker' an buat mengunjungi tempat-tempat syuting serial kesukaannya. Si cowok yang dari awal keliatan gak niat, ikut liburan dengan paket tour, dan di suatu hari pas dia ditinggal sama tour nya, malah bikin dia kenal dan deket sama si cewek. Uniknya, dari awal sampai akhir, kita gak akan tau nama dua orang ini, strangers.

Cerita di awal sampai 5/8 film bikin kita gak bisa berhenti ketawa. Konyol, tipikal drama Korea sih sebenernya, tapi dengan budaya Indonesia dan Thailand yang dekat, jadinya merasa jokes-jokes-nya seperti menertawakan obrolan teman sendiri. Dua orang ini juga terasa sangat cocok, apalagi setelah si cewek putus dari pacarnya yang posesif by phone. 3/8 film mulai berasa drama pas mereka menang lotre dan dapet duit banyak, detail-detail kecil yang di awal terasa nyata karena sebagai turis mereka jalan kemana-mana bawa Lonely Planet, nyasar-nyasar, di akhir ini mereka tidak tampak sedang naik mobil di negara asing.

Ini masih dilanjut dengan drama cinta yang membuat kita 'Oooh'-ing, kenapa si cowok dari awal kayak gak niat ikutan tour, ternyata harusnya dia ikut tour itu dengan (mantan) pacarnya. Terungkap juga kenapa mereka harus putus dan kedatangan mantan pacar ke Korea setelah mendapat kartu pos dari si cowok. Beberapa adegan setelah scene itu sangat menye-menye menurut saya, yang diklaim Roti Srikaya sebagai kesinisan saya memandang poin sensitif nya laki-laki.

Untungnya, ending yang happy ending itu dieksekusi dengan cantik, sehingga menyelamatkan 3/8 terakhir yang agak-agak bikin saya inget kalau tadi belum makan malam, dan bisik-bisikin dua orang di kiri kanan saya kalo saya kelaparan.
--------
Minggu kemarin, pas lagi kecapekan dan kelaparan abis dijadiin kuli pindahan kosnya Roti Srikaya, out of nowhere, saya dan Roti Srikaya membahas tentang cinta dan komitmen. Bahwa dalam suatu hubungan, kalau dia cinta saya, bukan berarti dia gak bisa jatuh cinta dengan orang lain. Masalahnya adalah, menjadi pelik saat cinta di luar komitmen itu dipelihara setiap hari. Disirami dengan pertemuan yang intens, dan dipupuk dengan pembicaraan menyenangkan dan ringan tanpa dibebani tanggung jawab. 

Di situlah kenapa film Hello Stranger secara pas bisa membingkai umpatan terdalam di hati laki-laki, saat dia diputusin pacar karena perbedaan prinsip pemikiran padahal masih saling cinta, trus dalam perjalanan menyembuhkan patah hatinya, si pacar dikabarkan udah menikah dengan orang lain, ketemulah dia dengan cewek lain. Seorang yang manis, lucu, sama-sama patah hati, dan yang paling penting cocok. Perasaannya mulai sembuh, dan rasa suka itu dipupuk disiram setiap hari. Sampai suatu hari, mantan pacar tiba-tiba muncul, datang dari jauh hanya untuk mengungkapkan bahwa pilihannya dulu salah, dan ingin memperbaiki semuanya dari awal lagi. CHICKEN SHIT, kalo kata Roti Srikaya. Chicken banget sih, cemen, tapi dilemanya berasa nyeri amit-amit.

Pernah nggak, dulu pas SMP, ujian Sejarah dan soalnya adalah kapan Serikat Islam didirikan? Kalau kita belajar, akan dengan mudah menentukan jawabannya. Masalahnya, pilihan dalam hidup adalah tentang sedikit logika dan banyak intuisi, seperti harus memilih tanpa belajar semalam, antara A atau C di pilihan ganda dengan tahun yang sangat mirip kombinasi angkanya, dengan pertimbangan kemungkinan tertukar antara Serikat Islam dengan Sarikat Dagang Islam. 

Tapi hidup tidak menunggu, katanya sih pilih kemana hatimu membawa. Kalaupun itu adalah suatu kesalahan, ingat saja bahwa itu hanya akan membuat nilai Sejarah mu jelek. Walaupun itu kesalahan, tapi membuat kamu tahu, bahwa arkeologi tidak akan pernah masuk ke daftar pertimbangan program studi apa yang akan kamu ambil di universitas, nanti.

But who can say what's best?  Well, no one.

8 komentar:

Fifi mengatakan...

aku suka bangeeettt!!!
hahahaha...

Ana mengatakan...

wah aku belum nonton.. hhehhe.. kalo baca dari reviewnya sih jadi keinget film before sunset sama sunrise..

mba icha, aku bertanya-tanya deh kenapa ngga nulis buku aja mba? pasti bagus deh:)

Ariza mengatakan...

pipi: suka bangett apanyaaaah? filmnya yaaa?

ana: before sunset versi konyol kali yaaa.. hehehe...

dan tentang buku, hihi, aku ga merasa tulisanku that good to be published :(

Unknown mengatakan...

mba Icha merendah nihh,,tulisanmu menyentuh lohh,,hatiku...

hihihi.. :)
I've been your silent reader (not anymore, now) since mba Anggi told me that you do have a blog.
hell, yeahh..
I'm addicted to your writings and I planned to have one.
yes,, you've got me influenced.

keep at the good work, sister :)
i'm happy and very proud of you..

mmuahhh...

Fifi mengatakan...

selalu suka tulisanmu Cha... :D

Ariza mengatakan...

erni: Bukan merendah, tapi emang ga ada konsepnya jadi blm layak kayaknya...

:')thanks for being my blog's silent reader, ya nduuuk... Terima kasih juga sudah merasa tersentuh, mungkin karena kita membagi banyak hal yang sama dalam memandang kehidupan, hehe...

Dan kamu memang harus punya blog, buat orang2 labil macam kita, blog itu penting untuk membantu menyalurkan pikiran2 kusut :P

Pipi: Makasiiiiiih banget :)

mutia mengatakan...

nonton film ini... gw bete!!!
kenapa? karena ketinggalan satu jam pertama akibat macet sialan. berhubung udah dibeliin tiket sama si okit, akhirnya nonton juga. padahal awal2nya itu yang gw pengen nonton :(

Ariza mengatakan...

mumut: nonton lagiiiii!!!!! kan awal2nya yg lucu-gak-brenti-ngakak gituuu muuuut! *kompor*