Kamis, 28 April 2011

Kita tidak saling kenal.


Kita tidak pernah saling kenal. 
Lalu, seperti mimpi yang tidak pernah kita ingat di mana awalnya, kamu ada di depanku, di suatu tikungan dekat pertigaan samping Jalan Raya. Tiba-tiba, kita seperti sedang bermasalah. Mungkin aku sudah merampok kebun anggurmu, membajak pegawai di pabrikmu, atau entah apa masalah yang mungkin bisa membuat seorang wanita mendatangi wanita lain, untuk sekedar meluapkan emosi dan mempermalukan diri.
Beberapa menit bersandar di tiang lampu jalan, aku mulai memetakan, hanya satu topik yang paling mungkin mengubah wanita menjadi spesies paling buas di muka bumi. Kepemilikan lelaki. Di situlah kamu, yang merasa mengenalku dari cerita bawaan orang, muncul seperti teori mimpi. Entah dari mana, tiba-tiba ada, menyerang, di tengah jalan.

Ini adalah batas yang seharusnya tidak pernah dilewati tiap orang yang tidak saling mengenal. Ada gorong-gorong kecil tak terlihat di bawah jalan raya yang seharusnya menjadi tanda, sampai mana dia berjalan. Tanda silang besar, yang sore itu, sayangnya sudah kamu langgar.

Kita tidak pernah saling kenal. Garis hidup kita hanya kebetulan tersambung pada garis hidup seseorang yang sama. Garis tipis dibagi dua yang tidak pernah aku harapkan ada, tetapi hidup menyambungkan selayaknya. Jadi, aku tidak pernah ingin tahu, apa yang terjadi dengan hidupmu, sefantastis apapun itu. Percayalah, aku benar-benar sibuk dengan hidupku.

Gorong-gorong berbentuk jaring ini adalah batas yang tidak pernah aku harapkan ada kamu di dalamnya. Tidak akan ada kata-kata manis sekedar nasihat, atau ucapan "Silahkan keluar, Nona, tidak seharusnya anda di sini", karena ini adalah teritoriku, kamu sudah memilih melangkahinya, maka itulah detik di mana kamu mempermalukan dirimu sendiri. Hukum alam tidak pernah menunggu.

Kita tidak pernah saling mengenal. Sejak dulu begitu.
Dan biar selalu seperti itu.


Seperti Anda yang mengetahui akun twitter saya, entah menelusur dari mana, 
saya pikir tidak sulit bagi Anda untuk juga mengetahui alamat blog ini. 
Tulisan ini, silahkan dibaca.

Picture by myself.

4 komentar:

"Citra" mengatakan...

Mb Icha serem...ada yg bikin esmosi ya mbak?

Ariza mengatakan...

nggak emosi sih cit, cuma perlu negor aja, udah melampaui batas :)

Vio mengatakan...

Kyaa kyaa... #manggutmanggut

fifi mengatakan...

suka banget tulisan2mu yg semacam ini Cha...sering merasa terwakili...hehehe..

:D