Selasa, 14 Juni 2011

Cirebon (2)

I always have a thing with humble little old store.
Toko kecil dengan rolling door berwarna terang yang sederhana. Lebih cinta lagi kalau toko itu memiliki nama-nama berbahasa Indonesia asli, semacam: Harapan, Sumber Rejeki, Makmur, Bahagia, dan sejenisnya. Jakarta punya banyak toko semacam itu, tetapi memandangi dengan sekelebatan mata di atas kendaraan bermotor terasa kurang nikmat. 

Cirebon adalah kota tua, pastinya punya banyak toko yang berpotensi menjadi kesayangan saya. Semuanya ada di jalan-jalan utama, walking distance, dan dengan suasanya jalanan yang bersahabat. Andai saja (ANDAI ya) udara di sana sedikit bersahabat, mungkin saya bisa berjalan kaki lebih jauh lagi, dan memandangi satu-satu toko itu, memasukkan ke dalam salah satu kantong di hati, dan dibuka suatu saat diperlukan nanti.

Dan Batik Cirebon? I was in heaven.

Kampung Batik TRUSMI



 Empal Gentong Ibu Darma. Ini rasanya benar-benar surga dalam bentuk empal dan kuah santan.

 Jalan Pasuketan, Cirebon





Kuil Dewi Welas Asih




Pecinan



All Pictures by Ariza Ayu and Damar Wijanarko

5 komentar:

mutia mengatakan...

inget banget deh waktu itu di toko batiknya, liat batik bagus banget trus nanya:
gw: pak ini berapa?
penjual: *tersenyum sumringah* 2 juta mbak
gw: *naro batik pelan2*

hihihi

sayang belom sempet main ke keratonnya :(

Ariza mengatakan...

Hahahahha. mata ga bisa bohong yaaa. yg bisa bohong itu isi dompet. menghibur diri: "ah, yang ini walo 65ribuan juga bagus kok...." *gue banget*

kriww mengatakan...

icha, nama kuilnya lucu banget sih, kuil dewi welas asih, hehehe...

riana mengatakan...

aku juga sukaaaa banget ngulik cirebon..:p

Ariza mengatakan...

kriww: iya.. hehe.

Mba Ri: iya mbak,, aku suka kota2 kecil gituu.... hihihi :D