Official Vs Scam

Siem Reap International Airport, kecil dan cantik.
Design minimalis, efisien, kesan pertama menginjakkan kaki: "Bandara ini jauh lebih lucu dibanding Ngurah Rai". Begitu masuk ke bangunan bandara, langsung ada area aplikasi Visa on Arrival (walaupun udah ada perjanjian antara Menlu Indonesia dan Menlu Kamboja buat bebas visa, tapi sampai akhir Juli kemaren ternyata belum efektif). Antre, serahin paspor sama foto, bayar $20, nunggu 10 menit VoA jadi. Kesan kedua yang semakin mengesankan.

Setelah keluar bandara, sepi banget! Dan unfortunately, karena ada kesalahan sama emailnya guesthouse, jadinya kami gak dijemput di bandara. Dobel sialnya, mungkin efek dari minimalis itu ya, di bandara ini gak ada public phone dan information center. Mati gak lo? Jadilah kami mengikuti informasi di Lonely Planet untuk naik taksi RESMI bandara, satu-satunya di sana.

Speak about taksi resmi, seperti yang udah ditulis di posting kemarin, taksi resmi ini SCAMMING. Sepanjang perjalanan maksa buat pake jasa dia buat keliling angkor. Dari kami tanggapain dengan baik-baik, sampe saya jawab pake emosi, dan berakhir dengan diam aja bodo amat dia mau ngomong apa. Sempet deg-deg-an karena dia lewat jalan-jalan yang sepi tanpa kehidupan gitu. Later on, kami tau kalo dia ambil jalan belakang, gak lewat pusat kota.

Pengalaman dari Vietnam dulu, supir-supir itu selalu nawarin hotel lain (rekanan mereka), jadi sebelum berangkat untungnya udah nandain posisi gusthouse di peta, sama ngapalin petunjuk guesthouse owner in case kita di-sasar-in sama supir scam itu. Biasanya sih template ada di email konfirmasi pemesanan kita.

Bersyukur bisa sampe guesthouse dengan selamat sentausa, disambut ownernya yang baik, minta maaf bolak-balik karena email dia crash, dan mau ngasih kamar sebelum jam check in. Senang!

Selamat datang di Kamboja! :D