Selasa, 09 Agustus 2011

TukTuk

Noone told us, how exciting tuk-tuk is.
Dari pertama TukTuk sewaan kami selama tiga hari ini jalan, saya sama Roti Srikaya langsung kegirangan. Mungkin benar ya peneliti yang bilang, travelling ke tempat yang benar-benar baru didatangi, membuat seseorang lebih sehat (mentally) dan bikin awet muda, karena ada bagian otak yang distimulus seperti waktu kita masih anak-anak. Semua hal tampak baru, pengen dieksplore, dan menarik!

Kami sewa TukTuk ini dari guesthouse yang menjamin bahwa supir TukTuk mereka lancar berbahasa Inggris. Dan ya, pengemudi kami, bernama Sina, seorang laki-laki Khmer asli berumur 29 tahun dengan satu anak perempuan, berbahasa Inggris jauh lebih baik dari saya dan Roti Srikaya. Di hari ketiga, kami baru tahu bahwa dia dulu adalah seorang guru bahasa Inggris di Phnom Penh, dan sekarang memilih untuk menjadi supir TukTuk karena gaji guru di Kamboja sangat-sangat rendah.




Menyewa TukTuk harian, lebih murah daripada kita sewa ketengan. Dia bakal nganter dan nungguin kita ke tiap-tiap candi. Apalagi buat manusia-manusia normal (dan males) kayak kami, yang gak mungkin sepedaan sampe gempor berpuluh-puluh kilometer dari pagi sampai maghrib keliling Angkor. Tell ya, bahkan di kompleks terjauh yang kami datangi, sekitar 40 km dari Siem Reap, ada aja bule-bule yang sepedaan kesana nya! Kalau di kompleks utamanya (8-10 km dari kota) sih banyak banget bule yang sepedaan, bahkan ada mbak-mbak bule pake rok lebar kotak-kotak dan topi rotan yang sepedaan sendirian lewat belantara selepas sunset.

Anyway, pengen deh bikin kaos tulisannya: TukTuk Driver!
Bikinin dong Pamp? ;)

2 komentar:

kriww mengatakan...

icha, tau ga td pas baca judul ini di posting blogku, kupikir tuktuk itu semacam frase pengganti krik krik, hahahaha.... seru liburannya, jadi pengen :)

Ariza mengatakan...

kriww: hehehhe, lucu ya tuktuknya :P
makasih. ayo berlibur!