Selasa, 04 November 2014

Nothing to Steal Back



I can't steal his heart but I can steal back mine...


Ide di lirik nya Emily and The Woods ini sederhana dan lucu pas didengerin di lagu, tapi setelah dipikir ulang, rumit. Buatku, lebih mudah untuk merelakan yang sudah hilang, sambil sedikit-sedikit meringankan rasa kehilangan.

Tunggu. Rasa kehilangan yang sebelumnya seberat batu lalu menjadi seringan tisu itu bisa dibilang 'steal back' ya? Okay, lagu ini lama-lama make sense juga.

Tentang stealing heart, dari masa cinta monyet ABG sampai cerita umur 20-an, entah kenapa 'mencuri' yang direncanakan dan dilakukan dengan usaha-usaha cari perhatian kok gak ada yang berhasil. Justru yang berhasil yang nggak direncanakan dan tampak effortless. Biasanya dimulai dengan nggak sadar sampai di titik tertentu, setelah sadar baru ada sedikit-sedikit usaha buat me-maintain. haha. Silly me.

Ada beberapa nama yang kalau nggak sengaja disebut orang, atau yang misalnya tiba-tiba muncul, rasanya beda. Bukan rasa suka atau deg-degan jatuh cinta seperti dulu, hanya saja mungkin mereka ini berkesan. Orang-orang ini ada yang nggak sampai jadi pacar, tapi ada beberapa poin penting di masa itu, dan mereka berjasa. Ada juga dari mereka yang membiarkan aku masuk ke cerita hidupnya yang paling disimpan rapi, dan aku menghargai itu. 

Hari ini, aku sih merasa hatiku utuh-utuh aja. Mungkin dia mengikuti cara cicak yang ekornya bisa tumbuh kembali. Atau sebenarnya dia nggak utuh? Sudah berkali-kali patah, dan beberapa bagiannya masih tertinggal di hati orang, atau ditinggalkan di momen-momen tertentu? 

Iya atau tidak, buatku tidak ada bedanya. It still works extremely well. 






Tidak ada komentar: