Senin, 09 Agustus 2010

Angkot Hari Ini #2



Pagi ini anggaplah sebagai hari keberuntungan session 314, mungkin bawaan baju baru, mungkin bukan juga. Bapak berseragam oranye sudah terlihat dari ujung jalan, yang membuatku buru-buru berjalan ke arahnya. "Selamat Pagi, Neng" dengan riang, tangan kanan diletakkan di pelipis seperti mengucap salam pramuka, tangan kiri ada gagang sapu di sana. 

Si Bapak selalu tersenyum, seperti kemudian, beberapa ratus meter di depan, ada lagi Bapak Tua yang membawa tumpukan koran. Sebelum masuk angkot, dipersilahkannya seorang gadis berbaju kantoran, terlihat punya facebook dan twitter, yang terkejut sekaligus tersenyum senang diperlakukan manis di hari Senin, pagi-pagi oleh seorang Bapak Tua.

Aku tau, seperti aku merasakan, gadis itu akan tersenyum sepanjang perjalanan. Hampir lupa kalau-kalau ada setumpuk dokumen yang mesti diselesaikan sebelum jam makan siang. Bahagia yang kecil dan manis, hanya seperti sekelebatan mencium aroma parfum yang dipakai si pacar di kerumunan manusia di depan lift, sambil jalan.

Bapak Tua duduk di bangku pinggir dekat pintu keluar, sambil memegangi tumpukan koran yang akan dijualnya. Dia tidak merasa melakukan apa-apa yang istimewa. Seandainya saja, laki-laki muda yang menghindari antrian di halte Monas dan menyelinap masuk busway lewat pintu khusus ibu hamil dan manula, seandainya dia ada di angkot ini juga, akan kusodori dia kaca pembesar. Biar dia jelas melihat, begitulah laki-laki seharusnya bersikap.

2 komentar:

mutia mengatakan...

eh... ceritanya dari kemaren gw udah mau jadi blog-partner lo untuk topik ini cha, tapi tulisannya masih betah ngendon di draft... hehehe

Ariza mengatakan...

hayooo di publish dooong.....!!!