Kamis, 03 September 2009

Love-Hate Relationship


I have a never ending love-hate relationship with taxi drivers in this city. Okay, make it bold here, ALMOST ALL. Tentu saja termasuk taksi burung biru (yeah, blue bird) sekalipun! In fact, love-hate ini hanyalah taksi-taksi yang selalu aku naikin, yang notabene adalah 1 taksi tarif baru yang terkenal dan 3 taksi tarif bawah yang dipercaya masyarakat Jakarta.

Kenapa LOVE? Ya karena taksi-taksi ini selalu menjadi penyelamat hidup seorang social climber sejati yang ga punya kendaraan pribadi dan hobi jalan kesana kesini sampe malem, mau naek bis udah ga berani, (sok-sok) girl power ga mau minta anter-anter, dan kalopun ada bajaj ntar nawarnya jatuh2nya ga jauh dari taksi tarif bawah, So, I LOVE TAXI.

Kenapa HATE? Well, ini bukan komplain ya, jadi kalau ada manajemen taksi-taksi ternama yang ternyata humasnya sangat proaktif menghimpun pendapat masyarakat melalui media BLOG, i tell ya, its not a complaint! Aku menerima ini lebih sebagai kutukan, haha, mungkin di kehidupan yang lampau, aku adalah pemilik perusahaan gondola di venice dan selalu sewenang-wenang kepada bapak2 tua yang ngayuh sampan, atau apalah, aku menerima sebagai takdir, jadi, jangan dipecat ya Pak itu supir2nya....

Cerita pertama udah pernah aku singgung di posting ini, supir taksi yang aku (dan seorang teman) tebak bahwa dia adalah mantan anak IKJ dari obrolan dan cerita absurdnya tentang anak IKJ bernama Dira, pak supir ini bahkan tau jalan tikus ke TIM dan sangat tertarik pengen tau aku mau ngapain ke TIM.

Pernah juga dari Bandara abis dari Padang, naek taksi tarif bawah yang mobilnya NISSAN baru (haha), yang supir taksinya hampir separuh perjalanan dihabiskan dengan MERAMAL. Yeaaah, mulai dari tebakan aku adalah anak pertama, yang mandiri, jauh dari orang tua sejak lama, mudah bosan, dan hampir semua sifat-sifat yang dibongkar paksa dengan tepat sampai aku tercengang-cengang. Khususnya kata-kata terakhirnya sebelum aku turun taksi, agar aku selalu mencari yang apa yang aku benar-benar inginkan, kerjaan, kuliah, dan cinta.
Ngeri??? Banget.

Yang lucu nih, dan gak pernah aku antisipasi sebelumnya karena naek blue bird gitu, baru aja duduk dan nutup pintu, si bapak yang masih muda tiba-tiba badannya miring sedikit sambil menyodorkan toples. Yak, TOPLES. "Mba, mau beli kembang gula gak?", aku, "HAH?", supir " Saya bawa testernya, mau nyoba?" sambil menawakan toples lain yang lebih kecil. Isinya semacam geplak yang tipis2 dari kelapa muda yang manis-manis itu! Sambil menolak dengan halus, aku nanya, "Yang bikin siapa pak?", coba kalo nanya gitu ekspektasinya bakalan dapet jawaban: istri saya, atau ibu saya, atau tante saya kan???, si bapak jawab,"Saya bikin sendiri, mba..". Dueng!

Ada lagi, ada lagi, (banyak ya?hihi), pas jaman-jaman kampanye pemilu presiden nih, setelah di jalan sempet jalan pelan-pelan karena pengen liat bajaj yang meledak (iya, bajaj nya kebakaran di tengah jalan gitu deket pasar rumput), pas di lampu merah raden saleh, si abang tiba-tiba buka jendela, aku yang lagi nyoba sepatu baru (iya, kenapa emang?) kaget dan mau nanya kenapa buka kaca, belum sempet ngomong si abang ngomong ke orang di pick up sebelah, "Lebih Cepat Lebih Baik, ya bang?hahaha"
"Eh, iya pak..."
"Bagi dong stikernya.." Fyi, pick up sebelah itu dipenuhi grafiti dan stiker JK Win, mobil kampanye gitu, trus orang di pick up menyerahkan setumpuk stiker.
" Abis kampanye di .... (nama daerah, lupa) nih bang,,.."
"Oh, saya juga harusnya sabtu ini pulang kampung ke Garut, saya koordinator kampanye di DPC 'apa gitu'..."
Si abang menutup kaca jendela, dan sambil jalan karena udah lampu ijo, "Ini neng, saya bagi stiker, lebih cepat lebih baik ya neng...hahaha..."

Ah udahan ah, banyak soalnya, ngerinya bukan yang gimana-gimana sih kalo yang supir cerita tentang kehidupannya, atau supir sotoy yang katanya pernah tinggal di Australia (i'm not underestimated, aku ga suka sotoy-nya aja sih), trus cerita tentang meggie z dan sambil memutar radio khusus dangdut mulai Grand Indonesia sampai Salemba sih udah makanan sehari-hari, sumpah deh!

Jadi, kalo ada orang yang punya treasury box, pintu taksi itu kayak tutup treasury box buatku. Setiap stop taksi, dan buka pintunya, i know, something surprising is waiting for me....

pic was taken from www.yellowcabofsavannah.com/

5 komentar:

Anonim mengatakan...

ahahahaha....paling males deh kalo dapet supir taksi yang demennya ngajak ngobrol, karena biasanya gue naik taksi kalo udh malam dan lagi cape2nya, so, dalam kondisi seperti itu, who cares for a chat ?
mungkin besok2 lo akan nemu supir taksi yang curhat...hahahaha

Kiky Amel mengatakan...

iya chaaaa, aku udah mulai ngeblog lagiii. AKhirnya kemarin nemu template yang pas di hatii :D

Uhm, itu seninyaaaa chaaaa. Nanti juga bakal kangen klo udh lama g naik taksi :P

Ariza mengatakan...

@frozen: iya, tinggal tunggu aja tanggal mainnya :P

@amel: senangnya kamu udah kembali lagi, amellll :P

mutia mengatakan...

perasaan gw kalo naik taksi jaraaaang banget diajak ngobrol. kayak orang pacaran lagi diem2an. hahaha...
eh... tapi jarang juga sih naik taksi. sayang duit. *pelit* hehe

Ariza mengatakan...

ahhh, justru gw pengennya supir taksi yang diem2 begituuuuu,,, apalagi kalo lagi gak mood. Tapi ya gimana lagi, kutukan gw ini emang...hehehehe...