Jumat, 09 Oktober 2009

The Groupies



Sampai mati saya pasti akan tetap menganggap orang-orang yang memilih hidup dan menghidupi seni, sebagai pahlawan. Entah karena saya memang pada dasarnya ngefans-an (gampang ngefans) atau didorong latarbelakang saya yang sangat mencintai seni tapi memilih untuk menjadikannya prioritas sampingan (atau saya sebenarnya tidak cukup berani hidup di seni? Atau saya yang gak percaya diri dengan kemampuan yang pas-pasan?). Saya selalu nangis atau paling gak berkaca-kaca setiap baca katalog pentas teater koma yang didalamnya selalu ada semacam sambutan dari N.Riantiarno menceritakan perjalanannya dalam membesarkan teater koma, saya selalu overreacted membaca essay Sujiwo Tedjo di Koran Sindo atau hari ini di Kompas, dan setengah mati pengen ketemu sama yang namanya Joko Pinurbo.

Perasaan kagum-haru-overreacted itu kemaren pas nonton Orkes Simfoni ISI Yogyakarta muncul dengan tidak terkendali. Pergelaran itu adalah bagian dari acara Festival Kesenian Indonesia VI yang merupakan acaranya perguruan2 tinggi seni di Indonesia. Yang main orkestra, conductor, sebagian besar penonton, adalah mahasiswa, dosen, dan alumni dari perguruan tinggi itu. Orang-orang yang lulus SMA yang pada sekolah di sekolah seni, orang-orang seni yang pendidikannya tinggi, yang memilih hidup di situ, ahh, pokoknya saya merasa sangaaattt bahagia hanya dengan memandangi mereka ngobrol di sela jeda pertunjukan, tertawa-tawa, membicarakan proyek-proyek, dan semuanya!

Padahal pada awalnya saya gak begitu tau orkes simfoni itu maksudnya apa, kirain musik tradisional gitu, kan yang maen anak ISI Jogja, ternyata ya itu ORKESTRA BENERAN! Yang mainin musik klasik bethoven number something ituuuu! Tapi saya tetep excited, karena berarti sepanjang saya hidup 24 tahun ini akhirnya, akhirnya saudara-saudara, saya nonton orkestra! Untungnya kemaren nontonnya udah setengah jalan, gak ngebayangin gimana betenya si partner kalo nonton dari awal. Saya yang overreacted aja di awal-awal karena ga ngerti apa-apa akhirnya sama si partner malah ngebahas, "A,a, tau ga, itu yang maen terompet gedeeee banget itu dari tadi belom niup terompetnya looooh....", trus si partner jawab, "Iya, itu yang drum gede banget itu juga belom looh!", atau "Liat deh jeng, pas dia mukul simbal rambutnya terbang-terbang". Pembicaraan ga penting sambil bisik-bisik itu mendadak berhenti pas yang dimainin simfoni berjudul "Day and Night in Bali" kolaborasi antara musik klasik daaaaaaaaaan....GAMELAN BALI! Kami berdua sampe melongo saking terpesonanya (damdam juga iri pas saya cerita bagian ini!). Oh ya, dan salah satu solist (jadi itu yang maen biola utama gitu) adalah seorang mahasiswa (cowok dan keren) kelahiran tahun 1989, muda, berani dengan pilihan hidupnya, berprestasi pula! Lagi-lagi saya meleleh, berkaca-kaca...

Pas pulang, jalan ke parkiran, kami berpapasan sama pengisi acara, dari obrolannya dengan 'komunitas orang keren lainnya' (yak, saya nguping dan ngeliatin terus pas mereka ngobrol, groupies abis), mereka mau ke hotel. Diantara orang-orang itu ada seorang cewek yang menggendong cello nya sambil tertawa dan becanda. Ini mungkin skala sama dalam bentuk berbeda memandang iri karena KERINDUAN seperti yang ditulis cka. Saya rindu semangat itu, cita-cita itu, passion yang besar, saya iri.

Saya sebegitunya mungkin karena saya suka their way of life. Ga ada banyak ngomong, protes berlebihan, yang mereka tau hanya berkarya. Membuat sesuatu. Melakukan sesuatu. Kebetulan tema tahun ini Exploring Root of Identity, orang-orang itu gak demo sana sini, gak ikutan komunitas penentang suatu golongan atau negara yang ga ada langkah nyatanya, tapi mereka 'berteriak' lewat sebuah karya. Sebuah karya adalah protes paling keras terhadap ketidakadilan, dan saya cinta mati dengan konsep itu.


 p.s:
Weekend ini masih ada festival film internasional dalam rangka acara ini juga di Teater Kecil TIM, jam 14.00, 16.00 dan 19.00 WIB. Kalo ada yang pengen malam mingguan dengan acara yang beda, mari kita ketemu di sana ya, atau kalo mau sekalian sambil nyoba-nyoba kuliner di seputaran cikini. Kalo malam itu pas abis ujan gitu, suasananya indah bangetlah, you wont be sorry :).

pic was taken from here.

2 komentar:

Jengskaa mengatakan...

p.s. nya itu buat gw yaaaa????
hhuhuhuuhuuuu.... MAUUUUU....
yuuukkyuuukkk sabtu kaaan????? mauuuuuuu....

Anonim mengatakan...

huhuhu,ckaaaa, rencananya sih sama lo maunya minggu ajaaaa... Sabtu gw males2an dan damar kuliah.... Tapi lo ternyata ada gathering,,huks,,... Ddulu pas damar belom kuliah gampang bikin jadwal,,,hehehhee...


--cha--